PEMBEKALAN RELAWAN PEMADAM KEBAKARAN (REDKAR) KOTA PEKALONGAN

Salah satu kendala yang menghambat penangan kebakaran di kota Pekalongan adalah keberadaan rel Kereta Api yang membelah kota Pekalongan. Demikian  disampaikan oleh Kepala Satpol P3KP Kota Pekalongan, Sriyana, S.Sos, M.Si dalam acara Sosialisasi Pencegahan dan Penanganan Kebakaran bagi Relawan Pemadam Kebakaran (REDKAR) Se- Kota Pekalongan yang diselenggarakan pada hari Jum’at (9/9/2022). 



Sriyana menjelaskan bahwa satu-satunya pos pemadam kebakaran kota Pekalongan ada di wilayah utara. Oleh karena itu, jika terjadi kebakaran di wilayah selatan sulit bagi petugas pemadam kebakaran untuk dapat mencapai lokasi secara cepat. Dalam beberapa kasus kebakaran Truk Pemadam Kebakaran terhambat oleh lintasan kereta api. Padahal berdasarkan Permendagri  Nomor 114 tahun 2018, tingkat waktu tanggap (response time) 15 menit sejak diterima informasi/ laporan sampai tiba di lokasi. Atas dasar pertimbangan tersebut, salah satu upaya untuk meningkatkan waktu tanggap pemadam kebakaran adalah membentuk Relawan Pemadam Kebakaran (REDKAR). Dengan adanya relawan pemadam kebakaran di lingkungan kelurahan diharapkan dapat mempercepat pencegahan dan penanggulan kebakaran di lingkungan utamanya permukiman.

Pelaksanaan Sosialisasi Pencegahan dan Penanganan Kebakaran bagi Relawan Pemadam Kebakaran (REDKAR) se-Kota Pekalongan dimaksudkan untuk memberikan bekal kepada para relawan yang sudah mendaftar melalui aplikasi REDKAR. Setelah mendapatkan pembekalan diharapkan mereka siap melaksanakan tugas penanganan kebakaran maupun penyelamatan, tentunya untuk skala kecil. Sedangkan untuk skala besar tugas relawan adalah menjadi sumber informasi serta membantu memberi akses jalan maupun sumber air bagi petugas pemadam kebakaran.

Untuk meningkatkan keakraban antar relawan digelar acara ice breaking yang dipandu oleh Kasi Pencegahan dan Informasi, Drs. Slamet Samuji.Dalam waktu yang relatif singkat para relawan segera akrab satu sama lain.

Pada sesi berikutnya para relawan diberi pengetahuan tentang berbagai jenis ular dan sifat dasarnya yang disampaikan oleh anggota pemadam, Yudha Wijaya Ardiyanto. Pada kesempatan tersebut Mas Yudha juga memperagakan bagaimana cara menghandle ular dengan beberapa metode baik ular berbisa maupun ular tidak berbisa. Sementara itu pada penghujung acara dilaksanakan simulasi pemadaman kebakaran menggunakan alat sederhana seperti karung, handuk dan lain-lain maupun menggunakan alat pemadam api ringan (APAR). Materi perilaku api dan simulasi pemadaman kebakaran dipandu oleh anggota pemadam kebakaran, Ahmad Roni.