SOSIALISASI RENCANA PENATAAN KETERTIBAN PK5 JALAN KURINCI
- KEAMANAN DAN KETERTIBAN
-
PRINT +
DOWNLOAD PDF
SATPOLPP.PEKALONGANKOTA.GO.ID- Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Pekalongan lakukan sosialisasi penegak Perda/Perkada tentang rencana penataan ketertiban umum PK5 pagi hari Jalan Kurinci di Kelurahan Podosugih. Rabu, 20 November 2019.
Acara ini dibuka oleh Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) kota Pekalongan, Dr. Sri Budi Santoso M.Si., dengan mendatangkan narasumber :
1. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Dr. Sri Budi Santoso M.Si)
2. Nur Sobah S.Sos, MM
3. Lurah Podosugih (Hadi Suroto)
4. Lurah Bendan Kergon (Edi Setiawan)
Kegiatan ini dilakukan untuk menampung asprasi warga podosugih tentang pandangan nya terhadap Pedagang Kaki Lima yang berjualan tidak taat terhadap aturan yang sudah ditetapkan di kota Pekalongan. Rancangan ini dibuat agar kota Pekalongan tertib,bersih dan nyaman. Rancangannya mencakup antara lain bahwa Pedagang Kaki Lima di Jalan Kurinci akan dipindah atau digeser ke jalan Rinjani, Merbabu, Merapi atau Muria dengan catatan tidak mendirikan bangunan permanen dan tidak meninggalkan lapak jualan mereka. Solusi yang lain yaitu dengan membuat PK5 berjualan satu arah atau bahkan ditutup sama sekali.
Kemudian kawasan marataram pada hari minggu mengakibatkan kemacetan yang menyebabkan estetika kota Pekalongan menjadi kurang menarik. Hal ini diatasi dengan membuat rancangan atau alternatif bahwa kawasan mataram akan dijadikan kawasan “Car Free Day” atau PK5 yang berjualan di daerah tersebut akan dipindah ke Lapangan Peturen, Tirto.
Warga Podosugih yang mengikuti sosialisasi turut aktif dalam menuangkan aspirasinya dengan mengutarakan pendapat atau pandangan mereka terhadap PK5 yang berjualan di Jalan Kurinci.
Edi Harosoyo, salah satu wargaa podosugih. “masalah kebersihan dan ketertiban di kota Pekalongan kurang, banyak polusi suara yang terjadi misal pada Jalan Kurinci penjual Jus gunakan Diseel hal ini sangat menganggu ketenengan warga”.
Harapan kami adalah menjadikan kota Pekalongan yang tertib, aman dan nyaman. Terutama mendatangkan investor ke kota kita sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
Acara ini dibuka oleh Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) kota Pekalongan, Dr. Sri Budi Santoso M.Si., dengan mendatangkan narasumber :
1. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Dr. Sri Budi Santoso M.Si)
2. Nur Sobah S.Sos, MM
3. Lurah Podosugih (Hadi Suroto)
4. Lurah Bendan Kergon (Edi Setiawan)
Kegiatan ini dilakukan untuk menampung asprasi warga podosugih tentang pandangan nya terhadap Pedagang Kaki Lima yang berjualan tidak taat terhadap aturan yang sudah ditetapkan di kota Pekalongan. Rancangan ini dibuat agar kota Pekalongan tertib,bersih dan nyaman. Rancangannya mencakup antara lain bahwa Pedagang Kaki Lima di Jalan Kurinci akan dipindah atau digeser ke jalan Rinjani, Merbabu, Merapi atau Muria dengan catatan tidak mendirikan bangunan permanen dan tidak meninggalkan lapak jualan mereka. Solusi yang lain yaitu dengan membuat PK5 berjualan satu arah atau bahkan ditutup sama sekali.
Kemudian kawasan marataram pada hari minggu mengakibatkan kemacetan yang menyebabkan estetika kota Pekalongan menjadi kurang menarik. Hal ini diatasi dengan membuat rancangan atau alternatif bahwa kawasan mataram akan dijadikan kawasan “Car Free Day” atau PK5 yang berjualan di daerah tersebut akan dipindah ke Lapangan Peturen, Tirto.
Warga Podosugih yang mengikuti sosialisasi turut aktif dalam menuangkan aspirasinya dengan mengutarakan pendapat atau pandangan mereka terhadap PK5 yang berjualan di Jalan Kurinci.
Edi Harosoyo, salah satu wargaa podosugih. “masalah kebersihan dan ketertiban di kota Pekalongan kurang, banyak polusi suara yang terjadi misal pada Jalan Kurinci penjual Jus gunakan Diseel hal ini sangat menganggu ketenengan warga”.
Harapan kami adalah menjadikan kota Pekalongan yang tertib, aman dan nyaman. Terutama mendatangkan investor ke kota kita sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.